Jumat, 26 April 2013

Supplier Quality Assessment



    Sebelum masuk kepada pengertian Supplier Quality Assesment, maka terlebih dahulu akan penulis bahas tentang pengertian Supplier dan Quality. Berikut penjelasan mengenai Supplier dan Quality :
a.         Supplier
     Supplier merupakan suatu perusahaan dan individu yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. Supplier merupakan salah satu faktor yang perlu diperhitungkan. Karena dalam proses produksi dengan teliti menjelaskan dan menyampaikan pentingnya ukuran-ukuran tersebut. Para supplier yang terpilih dapat memahami apa yang diperlukan untuk kompetitif dan bekerja keras untuk mencapai harapan atau target yang diinginkan.
b.         Quality
     Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO 9000 didefinisikan sebagai “ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan karakter produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolak ukur dan cara pengendaliannya.

  • Berdasarkan penjelasan mengenai Supplier dan Quality diatas, maka dapat ditarik kesimpulan pengertian Supplier Quality Assesment adalah suatu aspek fungsi managemen yang menitik beratkan pada proses penilaian kualitas supplier berdasarkan kriteria tertentu yang bertujuan untuk mencari supplier yang dapat memenuhi kebutuhan secara kuantitas dan kualitas perusahaan dalam memproduksi barang atau jasa tertentu. Penilaian kualitas supplier tersebut dilakukan oleh perusahaan pemakai jasa supplier sehingga jika terjadi wanprestasi, perusahaan dapat melakukan klaim berkaitan dengan kualitas barang yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

Intrapreneurship



INTRAPRENEURSHIP

   Seorang Intrapreneur adalah para karyawan yang bekerja di dalam sebuah perusahaan tapi memiliki jiwa intrapreneur untuk membangun perusahaan. Tidak semua karyawan memiliki jiwa Intrapreneur. Seorang Intrapreneur disebut juga sebagai seorang professional. Ada perbedaan derajat, kemampuan, karakteristik; tergantung dari seberapa besar keinginan mereka meningkatkan kualitas leadership, pengetahuan, dan kreatifitas dalam mengeksekusi strategi kerja mereka. Seorang Intrapreneur harus memiliki jiwa Intrapreneurship.  Intrapreneurship adalah kewirausahaan (entrepreneurship) dalam perusahaan (enterprenership inside of the organization) atau dapat dikatakan bahwa intrapreneurship adalah entrepreneuship yang ada di dalam perusahaan. Konsep intrapreneurship pertama muncul pada tahun 1973 oleh Susbauer dalam tulisannya yang berjudul “Intracoporate Enterpreneurship : Programs in American Industry”, dan kemudian dipopulerkan oleh Pinchott (1985) dan Burgelman (2007) dalam disertasinya. Berikut pengertian Intrapreneuship menurut para ahli :
1.      Princhott (1985) mendefinisikan seorang intrapreneur adalah seorang yang memfokuskan pada inovasi dan kreativitas dan yang mentransformasi suatu mimpi atau gagasan menjadi usaha yang menguntungkan yang dioperasikannya dalam lingkup lingkungan perusahaan. Oleh karena itu, agar sukses intrapreneurship harus diimplementasikan dalam strategi perusahaan (Dalam Budiharjo, 2011:152).2.      Asef Karimi, dkk (2011) menyebutkan bahwa Intrapreneurship berakar pada kewirausahaan (Amo dan Kolvereid, 2005; Antoncic, 2001; Davis, 1999; Honig, 2001), ada beberapa perbedaan antara intrapreneurship dan kewirausahaan. Pertama semua, intrapreneur membuat keputusan berisiko menggunakan sumber daya perusahaan. untuk melakukannya, pengusaha menggunakan sumber daya mereka sendiri (Antoncic dan Hisrich, 2001; Luchsinger dan Bagby, 1987; Morris et al, 2008). Kedua, intrapreneurship terjadi di antara karyawan dari dalam organisasi mereka, sedangkan kewirausahaan cenderung terutama secara eksternal terfokus (Amo dan Kolvereid, 2005; Antoncic, 2001; Antoncic dan Hisrich, 2001; Davis, 1999; Luchsinger dan Bagby, 1987). Lebih lanjut Asef Karimi, dkk (2011) menyebutkan bahwa sepertiga dari semua, pengusaha lebih memilih untuk mengembangkan pengetahuan tacit dalam organisasi baru daripada menggunakan prosedur atau mekanisme dari perusahaan lain. Di sisi lain, intrapreneur bekerja dalam organisasi yang sudah memiliki politik mereka sendiri, bahasa, prosedur, dan birokrasi (Antoncic, 2001; Antoncic dan Hisrich, 2001; Davis, 1999; Honig, 2001).

1.     Keuntungan Intrapreneur
        Pada sumber daya untuk melaksanakan pembangunan bisnis. Mereka dapat memakai sumber daya yang   ada pada perusahaan sekarang. Bahkan perusahaan dapat memberi jaminan modal dan memperbolehkan penggunaan nama perusahaan inti untuk branding


2.     Faktor pendorong Intrapreneur
       a.   Peningkatan persaingan sehingga innovasi harus diperhatikan termasuk dari karyawan yg tentunya mempunyai gambaran detail operasi perusahaan
       b.      Peluang perusahaan menurun untuk memegang posisi atas (lihat referensi 1)
       c.  Loyalitas karyawan menurun, bila karyawan mempunyai ide bisnis tetapi perusahaan tidak mau        melaksanakannya maka karyawan tsb mungkin akan mencari sumber daya diluar (dan keluar lagi organisasi)